Bawah Tanah

Politik Zig Zag La Nyalla Mattalitti, Ucapannya Tak Bisa Dipegang: Dulu Begini Sekarang Begitu

Published

on

La Nyalla, oh La Nyalla. Birokrasi Indonesia telah dikotori oleh ucapan politikus gagal La Nyalla Mattalitti. 

Setelah tak pernah mendapat dukungan dari berbagai partai politik, La Nyalla yang berambisi melaju menjadi presiden lewat politik adu domba hingga mengubah UUD 1945 agar kekuasaan kembali ke tangan MPR.

Lewat cara itu, La Nyalla bisa punya kesempatan melenggang ke kursi RI satu tanpa harus mendapatkan dukungan politik dan pemilu.

Berikut rangkuman politik zig zag La Nyalla yang mencla mencle itu

Baru-baru ini, di Bulan November 2022 La Nyalla dengan lantang mendukung masa kekuasaan Jokowi 2 sampai 3 tahun pada Munas Hipmi.

Ucapan yang disampaikan di hadapan Jokowi itu juga ditambah dengan Indonesia harus menunda pemilu 2024 termasuk Pilpres. 

La Nyalla menyebut, Jokowi perlu mendapat tambahan masa jabatan 2 sampai 3 tahun, karena masa pemerintahannya habis hanya untuk mengurus pandemik Covid-19.

Ucapan La Nyalla ini tampak kontroversial, namun bila ditelisik dari sepak terjangnya,  ucapan La Nyalla ini sudah biasa. Dulu begini sekarang begitu. Ia memang satu satunya ketua DPD di Indonesia yang tak bisa dipegang ucapannya.

Padahal, sepanjang 2022, La Nyalla konsisten menolak dan terus koar koar agar jangan sampai ada penambahan masa kekuasaan Jokowi, apalagi sampai 3 periode.

Ucapan mencla mencle La Nyalla ini juga sering ia lakukan. Pada Pilpres 2014, memang pernah aktif mendukung Jokowi. Bahkan dukungannya ini sangat frontal. La Nyalla bahkan bersumpah untuk potong leher bila suara Prabowo unggul di Madura. 

Faktanya, masyarakat Madura mendukung Jokowi. Suara Jokowi unggul di Madura. Apa yang terjadi, La Nyalla tentu takut melihat darahnya sendiri. Ia berkilah seperti anak kecil yang tak ingat dengan ucapannya.

Namun, anehnya, pada Pilpres 2018 La Nyalla menebar fitnah bahwa Jokowi merupakan keturunan Tionghoa, kristen dan PKI. Pada momen ini, La Nyalla mendukung Prabowo. 

Padahal pada pemilu sebelumnya, La Nyalla bersumpah potong leher bila sampai Prabowo menang.

Ucapan kotor La Nyalla ini ia akui dan akhirnya minta maaf secara terbuka kepada Jokowi pada 2018.

Jokowi memaafkan. Namun Ketua MPW Pancasila yang akhirnya menunjukkan kembali mendukung Jokowi. Pada 11 Desember 2018, La Nyalla menemui Ma’ruf saat maju Cawapres. 

20 Oktober, 2019. La Nyalla mulai tampak menjauh dari rezim Jokowi. Mantan ketum PSSI ini mulai kembali mengkritik Jokowi. Sebenarnya apa mau La Nyalla ini.

Dulu begini sekarang begitu. Selama ia menjabat sebagai Ketua DPD, tak pernah menorehkan prestasi atau capaian yang dielu-elukan rakyat. 

Ia bahkan bersitegang dengan Fadel Muhammad, dengan mencopot Fadel di kursi Wakil Ketua MPR dengan sewenang-wenang.

La Nyalla, juga tercatat 3 kali jadi tersangka dengan berbagai kasus korupsi, mulai dari dana hibah Kadin Jatim hingga proyek RS Unair.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending

Exit mobile version