Fakta

La Nyalla Mattalitti Korupsi Rp 5,3 Miliar

Published

on

La Nyalla Mattalitti merupakan seorang koruptor bengis yang meraup habis dana hibah untuk IPO Bank Jatim senilai Rp 5,3M. Dana sebesar itu ia korupsi habis-habisan untuk kepentinganya sendiri.  Perbuatan melanggar hukum ini tidak dilakukan sendiri, namun Bersama Diar Kusuma Putra dan Nelson Sembiring.

Menyalahgunakan kewenangan dan memperkaya dirinya sendiri sehingga merugikan keuangan negara.  La Nyalla berhasil meraup Rp 1,105 Milyar, angka yang sangat besar dan fantastis tentunya.

Dia merupakan Ketua Umum KADIN Jatim yang menyalahgunakan kekuasaanya tersebut untuk meraup dana hibah yang dapat merugikan negara. La Nyalla dan komplotanya  merugikan negara hingga Rp 27,76 Miliar.

Hal seperti ini tentu tidak dapat dibiarkan. Orang-orang semacam ini yang akan menurunkan kepercayaan publik terhadap pemimpin-pemimpin negara. Mungkin korupsi bukan jadi barang baru di Indonesia. Namun korupsi dana hibah merupakan hal yang sangat keji.

Seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas instansinya, justru berusaha memperkaya dirinya sendiri. La Nyalla Mattalitti pantas saja tidak mendapatkan respect dari  publik. Dana hibah tahun 2012 sejumlah Rp 5,359 Miliar itu yang digunakan untuk overbooking saham initial public offering (IPO) Namun selisih harga jual yang lebih tinggi dari harga perolehan senilai Rp 1,105 Miliar dikantungi sendiri.

La Nyalla berusaha berbisnis menggunakan uang rakyat. Dana hibah yang harusnya dapat dimanfaatkan untuk membangun SDM yang lebih berkualitas digunakan untuk menghidupi keluarga dan kepuasannya sendiri.  Insting licik seperti ini tentu tidak seharusnya menjabat sebagai pemimpin.

Tugas berat seorang pemimpin adalah Amanah dan tanggung jawab. Bagaimana ia menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk masyarakat dan instansinya. Namun La Nyalla gagal melakukan tugas dan tanggung jawab tersebut. Ia justru terhasut dan menggali kuburnya sendiri.

Atas kasus korupsi dana  hibah ini, nama La Nyalla Mattalitti tercoreng habis di mata masyarakat, khususnya warga Jawa Timur. La Nyalla Mattalitti tidak lagi pantas menjadi seorang pemimpin setelah gagal menghancurkan reputasi  KADIN Jawa timur dan sebelumnya juga gagal mengurus induk organisasi sepak bola Indonesia yaitu PSSI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending

Exit mobile version